Selasa, 14 Mei 2013

Pengalaman manusia dan penderitaan

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, manusia diberi roh dan memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan makhluk ciptaan yang lainnya. Setiap manusia pasti memiliki masalah. Masalah tersebut dapat mengakibatkan penderitaan pada diri manusia tersebut. Nah apasih penderitaan itu? Penderitaan adalah tanggungan atau beban yang dialami seseorang  pada suatu kondisi tertentu. Penderitaan dapat terjadi akibat dari tindakan yang telah diperbuat dan berakhir seorang tersebut yang menanggung derita tersebut.  
Dalam pembahasan tentang manusia dan penderitaan ini, mungkin saya akan lebih menjelaskan tentang suatu penyakit yang pasti dialami oleh setiap manusia. Yaitu penyakit hati atau penyakit psikis dalam diri manusia. Apa hubungannya dengan penderitaan? Tentu berhubungan! Setiap perbuatan yang kita lakukan, dapat berakibat untuk orang lain dan diri kita sendiri. Untuk penyakit hati, seperti rasa takut, iri, dengki,  dan sebagainya, dapat berpangaruh bagi lingkungan dan diri kita. Seperti yang saya katakan, penyakit hati tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah, dan masalah dapat mengakibatkan penderitaan pada diri manusia.
Di setiap waktu kita mendengar penemuan penyakit jenis baru, telah banyak dokter spesialis yang dapat menangani penyakit tertentu tersebut. Untuk penyakit hati atau lever saja banyak sekali dokter profesional dan bermacam obat yang dapat menangani. Namun tanpa kita sadari, bahwa manusia memiliki penyakit hati lain yang tidak kelihatan. Hati tersebut adalah hati yang sering dibahas oleh kita suci agama Islam yaitu Al-Qur’an di dalam ayat-ayatnya.
Banyak sekali buku dan artikel agama Islam yang menjelaskan tentang pengobatan penyakit hati. Istilah yang mungkin sering kita dengar yaitu ‘Tombo Ati’ yang berarti obat hati. Kebetulan saya memiliki beberapa buku karangan Imam Al-Ghazali, dan karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Dalam kitabnya Ihyâ `Ulûmuddîn, Al-Ghazali berbicara tentang tanda- tanda penyakit hati dan kiat-kiat untuk mengetahui penyakit hati tersebut. Ia menyebutkan sebuah doa yang isinya meminta agar kita diselamatkan dari berbagai jenis penyakit hati: "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diangkat."Disini mungkin saya akan mengutip beberapa dari buku karangan Ibnu al-Qayyim Al-jauziyah tentang ‘Cerdas mengobati hati sendiri’. 
Untuk penyakit hati sendiri, banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan penyakit hati.  Penyakit hati menimbulkan gangguan psikologis dan gangguan psikologis berpengaruh pada kesehatan fisik. Contoh penyakit hati adalah dengki, iri hati, dan dendam kepada orang lain. Dendam adalah rasa marah yang kita simpan jauh di dalam hati kita sehingga menggerogoti hati kita. Akibat dari menyimpan dendam, kita menjadi stres berkepanjangan. Adapun akibat dari iri hati ialah kehilangan perasaan tentram. Orang yang iri hati tidak bisa menikmati kehidupan yang normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain mengalami kesulitan. Dia melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri hatinya. Bila ia gagal, ia akan jatuh kepada frustrasi. Dan Banyak sekali macam penyakit hati dalam dari manusia.
Dari beberapa artikel dan buku Islam yang saya baca mengenai penyakit hati atau penyakit psikologis,  dalam agama Islam, ada dua macam terapi hati, yakni muhasabah (introspeksi diri) dan melawan kehendak nafsu (mukhafalah). Banyak manfaat yang diperoleh dengan bermuhasabah, diantaranya adalah mengetahui segala kekurangan.
Dalam Islam, Kitab suci Al-Quran berfungsi sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih. Dan ketika seseorang mengalami permasalahan dalam kehidupannya maka hadapilah dengan sabar dan sholat sebagai jalan keluar dari segala macam permasalahan dan ketika segala macam usaha telah dilakukan secara maksimal maka serahkanlah segala macam urusan kita, hidup mati kita, sehat sakit kita hanya kepada Allah semata karena hanya Dia adalah segala macam urusan dikembalikan. Dan barang siapa yang menyerahkan segala urusan dunia dan akhiratnya hanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang dan tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga mencapai hasil yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar